Skip to main content

BAB 6: Penglihatan

Pengelihatan
sumber: Biopsikologi Jilid 1 edisi 9 | J.W. Kalat

review by:
 Arie Nugraha¹, Siti Hamidah¹, Nurul Andarini¹, Arfan Awal¹
¹Universitas Alazhar Indonesia



BAB VI

modul 6.1
Pengodean Visual dan Reseptor Retina

      Organon Visus, atau organ penglihatan, yang sering disebut mata adalah satu-satunya organ yang ada dalam tubuh manusia yang berguna untuk melihat setiap objek yang ada di lingkungan. dalam mata sendiri, ada beberapa komponen komponen yang membuat mata bekerja sebagaimana mestinya. komponen tersebut akan kita bahas pada post kali ini.


bagian mata
A.   Bola Mata
·        Bola mata berbentuk bulat dengan panjang maksimal 24mm
·    Bola mata di bagian depan (kornea) mempunyai kelengkungan yang lebih tajam sehingga terdapat bentuk dengan dua lengkungan yang lebih tajam sehingga terdapat bentuk dengan dua kelengkungan yang berbeda
1.     Bola Mata Dibungukus 3 Lapis Jaringan
·        Sklera
·        Uvea
·        Retina


 Organ Luar dan Organ dalam pada mata


B.    Organ luar
C.   Organ dalam
Bagian-bagian pada organ mata bekerja sama mengantarkan cahaya dari sumbernya menuju ke otak untuk dapat dicerna oleh sistem saraf. Bagian-bagian tersebut adalah:
  • Fungsi : Melindungi bagian sensitif di belakangnya, membantu mata memfokuskan bayangan pada retina
Merupakan bagian terluar dari bola mata yang menerima cahaya dari sumber cahaya
  • Merupakan bagian dinding mata yang berwarna putih. Tebalnya rata-rata 1 milimeter tetapi pada irensi otot, menebal menjadi 3 milimeter.
  • Dari kornea, cahaya akan diteruskan ke pupil. Pupil menentukan kuantitas cahaya yang masuk ke bagian mata yang lebih dalam. Pupil mata akan melebar jika kondisi ruangan yang gelap, dan akan menyempit jika kondisi ruangan terang. Lebar pupil dipengaruhi oleh selaput pelangi di sekelilingnya. Selaput pelangi berfungsi sebagai diafragma. Selaput pelangi inilah terlihat sebagai bagian yang berwarna pada mata.
  • Lensa mata menerima cahaya dari pupil dan meneruskannya pada retina. Fungsi lensa mata adalah mengatur fokus cahaya, sehingga cahaya jatuh tepat pada bintik kuning retina. Untuk melihat objek yang jauh (cahaya datang dari jauh), lensa mata akan menipis. Sedangkan untuk melihat objek yang dekat (cahaya datang dari dekat), lensa mata akan menebal.
  • Retina atau Selaput Jala
    Retina adalah bagian mata yang paling peka terhadap cahaya, khususnya bagian retina yang disebut bintik kuning. Setelah retina, cahaya diteruskan ke saraf optik.
  • Saraf yang memasuki sel tali dan kerucut dalam retina, untuk menuju ke otak.

Kegunaan mata pada manusia


Prinsip Umum Persepsi Visual
Reseptor visual dapat menyerap dan terkadang dapat merespons cahaya sebesar satu foton dan mentransduksinya menjadi potensial reseptor yaitu depolarisasi atau hiperpolarisasi lokal pada sebuah membran reseptor.



Informasi visual dapat digunakan untuk memperoleh pemahaman yang lebih jauh terhadap bentuk, aktivitas dan interprestasi dan setting lingkungan (Sanoff, 1991). Informasi visual juga dapat menjadi media komunikasi yang bisa dikembangkan antara peneliti dan desainer dan antara desainer dan klien. Dalam penelitian arsitektur dan lingkungan, informasi visual dapat diperoleh melalui persepsi visual.
            Secara umum persepsi merupakan anggapan individu, pandangan dirinya terhadap lingkungan (Palmer dalam Smardon, 1986). Beberapa insting/persepsi yang di miliki manusia atau individu, yaitu:
1.      Insting mendekorasi ruangannya
Insting tersebut mempengaruhi persepsi yang diterima oleh masing-masing individu.
2.      Individu memiliki persepsi mengenai elemen bangunan
Hasil persepsi individu tersebut bisa sama untuk beberapa orang atau berbeda.
3.      Persepsi manusia tentang lingkungan
Persepsi ini merupakan informasi yang penting bagi perancang karena merupakan informasi yang obyektif.

Studi persepsi adalah untuk mengindentifikasikan pengalaman kitaterhadap dunia. Dalam arsitektur, studi persepsi dilakukan untuk memperoleh respon terhadap lingkungan terbangun. Respon tersebut meliputi:
-          Kenyamanan
-          Cahaya
-          Suhu
-          Suara
-          Bau

Menurut DK Ching, 1996. Respon yang dihasilkan dari persepsi visual sangat dipengaruhi oleh pengalaman dan latar belakang setiap individu, perspektif pengamat, keadaan cahaya, jarak pengamat terhadap benda, serta lingkungan visual yang mengelilingi objek. mampu menghasilkan prediksi kebutuhan visual yang terbaik, konsekuensi keputusan bagi pengguna serta memberikan informasi yang lebih banyak dan relevan, terbaru untuk perancang

Di dalam desain pencahayaan, persepsi visual memainkan peranan sangat penting, Menurut Lam “untuk merancang pencahayaan yang baik, perancang harus mengerti kejelasan prinsip-prinsip dan proses persepsi visual, serta kebutuhan manusia terhadap informasi visual. Kita tidak membutuhkan teknologi yang lebih atau lampu yang lebih. Yang kita butuhkan adalah bagaimana cara mengaplikasikan teknologi untuk menyelesaikan masalah.” Persepsi visual pada suatu proses perancangan lebih bersifat kualitatif dari pada kuantitatif. Dan menurut Lam juga  penilaian kita pada ruang tergantung bagaimana ruang tersebut dapat memenuhi harapan-harapan kita.  

Dalam upaya pengukuran persepsi visual para pengguna ruang dan pengamat (viewer) terhadap kualitas sebuah pencahayaan, kita dapat menggunakan beberapa kata yang disusun dalam skala tertentu. Kata-kata tersebut merupakan pasangan kata sifat dengan arti yang berlawanan. Lam Mengungkapkan beberapa kata yang dapat digunakan, yaitu:
Ø  Tidak fokus                              Fokus
Ø  Silau                                         Bercahaya
Ø  Suram                                      Riang
Ø  Pudar                                      Menarik
Ø  Kacau                                       Teratur
Ø  Umum                                     Intim
Ø  Tidak menyenangkan              Menyenangkan
Ø  Tidak bersahabat                    Bersahabat
Ø  Tidak cocok                             Cocok

Dari Aktivitas Neuron Hingga Persepsi

Ketika kita melihat sesuatu, maka saraf dari mata akan memproyeksikan pola impuls berupa gambar pada korteks visual anda. poin utamanya adalah: aktivitas otak anda tidak menduplikasi objek yang anda lihat.


Hukum Energi Saraf Spesifik

Impuls pada satu neuron mengindikasikan adanya cahaya, dan impuls pada neuron lain mengindikasikan adanya suara pada tahun 1838, Jonathan Muller mendeskripsikan ide tersebut dalam hukum energi saraf spesifik.


Mata dan Hubungannya dengan Otak

Cahaya masuk ke dalam mata melalui sebuah bukaan di tengah-tengah iris yang disebut dengan pupil.

Reseptor Visual: Sel Batang dan Kerucut

Retina hewan vertebrata memiliki dua tipe retina, yaitu sel batang dan kerucut. sel batang merespons cahaya redup dan paling banyak ditemukan di daerah perifer retina manusia, sel batang tidak bermanfaat pada cahaya terang siang hari karena cahaya terang akan merusak sel tersebut. sel kerucut kurang merespons cahaya redup lebih bermanfaat pada cahaya terang dan sangat dibutuhkan untuk penglihatan berwarna, sel tersebut banyak ditemukan di dalam dan sekitar fovea. oleh karena itu, pola persebaran sel batang dan kerucut kita memiliki penglihatan berwarna yang baik pada fovea dan bukan pada bagian perifer retina. 

Penglihatan Berwarna

Panjang gelombang cahaya tampak terpendek dalam sistem visual manusia adalah 350 nm dan dipersepsikan sebagai warna ungu. secara berturut-turut cahaya tampak dengan panjang gelombang yang lebih panjang adalah: biru,hijau,kuning,oranye,dan merah yang mendekati 700 nm. panjang gelombang cahaya "tampak" bervariasi untuk tiap spesies tergantung pada reseptor yang ada. contohnya reseptor pada burung memungkinkannya melihat gelombang cahaya yang lebih pendek daripada yang dapat dilihat manusia. artinya, panjang gelombang yang kita deskripsikan sebagai ultraviolet (ultraungu), burung hanya melihatnya sebagai ungu. (tentunya kita tidak mengetahui bentuk warna yang dialami mereka).

Teori Trikromatik

Jika kita tidak memiliki reseptor yang terpisah untuk tiap warna, berapa banyak reseptor yang kita miliki? orang pertama yang mencari jawaban pertanyaan ini adalah Thomas Young (1773-1829), seorang pria yang sangat produktif. young adalah orang pertama yang memecahkan kode batu rosetta, walaupun belum lengkap sepenuhnya. dia juga menjadi pencetus teori gelombang cahaya, mendefinisikan energi secara modern, menemukan perhitungan tunjangan tahunan, memperkenalkan koefisien elastisitas, mengungkapkan banyak fakta tentang anatomi mata serta banyak berpartisipasi dalam bidang ilmu lainnya. teori tersebut selanjutnya dimodifikasi oleh Hermann Von Helmholtz dan dikenal sebagai teori trikromatik penglihatan berwarna atau teori Young-Helmholtz. berdasarkan teori tersebut, kita mempersepsikan warna melalui tingkat respons relatif tiga jenis neuron, tiap jenis neuron secara maksimal sensitif terhadap panjang gelombang tertentu. (trikromatik berarti tiga warna). bagaimanakah cara Helmholtz yakin bahwa ada 3 jenis neuron untuk penglihatan berwarna? Helmholtz mengumpulkan bukti observasi psikofisik, laporan pengamat mengenai persepsi mereka terhadap beragam situmulus. ia menemukan fakta bahwa semua warna dapat dihasilkan dari pencampuran warna dengan panjang gelombang tertentu. oleh karena itu, ia menyimpulkan bahwa tiga jenis reseptor sekarang disebut sel kerucut -memadai untuk menghasilkan penglihatan berwarna pada manusia.

penyakit-penyakit mata


Kerabunan / rabun mata
Penyakit mata yang paling populer di antara jenis penyakit mata lainnya, yaitu rabun mata di masa kemajuan teknologi tidak dapat di hindari dan cenderung menyerang mulai dari anak anak.
Tiga jenis penyakit mata yaitu :

1.      Rabun jauh (myopia)
-          Faktor utama rabun jauh :
·         Keturunan
·         Pengaruh lingkungan
= contohnya terlalu sering membaca, menonton televisi, atau menggunakan komputer.
-          Gejala rabun jauh :
·         Pandangan kabur saat melihat objek yang jauh sehingga sering menyipitkan mata, misalnya kesulitan melihat huruf di papan tulis.
·         Sakit kepala atau mata lelah karena mata bekerja secara berlebihan.
·         Frekuensi mengedipkan mata yang berlebihan.
·         Sering menggosok mata.
·         Terlihat tidak menyadari keberadaan objek yang jauh.
-          Pengobatan rabun jauh :
·         Penggunaan kacamata atau lensa kontak.
·         Operasi dengan sinar laser.
·         Implantasi lensa buatan.
·         Menerapkan pola hidup sehat.






2.      Rabun dekat (hyperopia)
-          Faktor utama rabun dekat :
·         Keturunan
·         Usia
=Rabun dekat lebih sering terjadi pada orang yang berusia di atas 40 tahun, namun masih ada kemungkinan bisa dialami oleh usia berapa saja.
-          Gejala rabun dekat :
·         Objek jauh terlihat jelas, tapi objek dekat tampak tidak fokus dan buram.
·         Sakit kepala.
·         Harus mengerlingkan mata untuk melihat dengan jelas.
·         Mata terasa lelah usai melihat objek dekat, seperti menggunakan komputer atau membaca
·         Mata terasa panas dan gatal.
-          Pengobatan rabun dekat :
·         Menggunakan kaca mata.
·         Mengonsumsi makanan yang bernutrisi lengkap.
·         Menggunakan penerangan atau pencahayaan yang baik.
·         Operasi.





3.      Rabun senja (nyctalopia)
-          Faktor utama rabun senja :
·         Kekurangan vitamin A.
·         Penyakit kronis seperti diabetes dapat mempengaruhi penglihatan.
-          Gejala rabun senja :
·         Sulit melihat jalan di malam hari.
·         Menderita mata kering.
·         Penglihatan yang kabur.
·         Membutuhkan cahaya ekstra untuk membaca.
·         Tidak bisa mengenali gambar dengan cahaya yang redup.
-          Pengobatan rabun senja :
·         Mengkonsumsi vitamin A.
·         Menggunakan obat tetes dari dokter.

·         Menggunakan kaca mata.



Perkembangan Penglihatan Pada Bayi

Ketajaman Penglihatan Bayi
·         Perkembangan kemampuan melihat sangat tergantung pada perkembangan anak secara keseluruhan, mulai dari daya membedakan sampai pada kemampuan menilai pengertian melihat. Ketajaman penglihatan anak baru dapat diukur secara kuantitatif pada usia 2 tahun. Perkembangan penglihatan berkembang cepat sampai usia 2 tahun dan mencapai penglihatan normal pada usia 5 tahun.

Penglihatan bayi baru lahir sampai usia 4 minggu :
·         Dapat membedakan cahaya gelap dan terang.
·         Reaksi terhadap cahaya : mengarahkan atau menutup mata bila ada cahaya.
·         Pupil (manik mata) mengecil bila diberi sinar.

Penglihatan bayi pada usia 1-3 bulan :
·         Mata mulai terkoordinasi melihat sumber cahaya.
·         Mulai ada usaha melihat dengan kedua mata.
·         Bila salah satu mata ditutup, bayi akan gelisah.
·         Usia 2 bulan : bayi dapat mengikuti sinar.

Penglihatan bayi pada usia 3-6 bulan :
·         Melihat dengan kedua mata nya.
·         Dapat menjangkau benda dekat.
·         Kedua mata berkedudukan sejajar.

Perkembangan Penglihatan
·         Kemampuan mengikuti sinar : usia 2 bulan = reflex pupil sudah mulai terbentuk, dapat diketahui keadaan fungsi penglihatan bayi pada masa perkembangannya. Untuk mengetahui sama atau tidaknya visus kedua mata anak = dengan uji menutup salah satu mata. Bila satu mata ditutup akan menimbulkan reaksi berbeda pada sikap anak, berarti ia sedang memakai mata yang tidak disenangi atau kurang baik.


















Comments

Popular posts from this blog

BAB 2: Neuron dan Impuls Saraf

Neuron dan Impuls Saraf sumber: BioPsikologi Jilid 1 edisi 9 | J. W. Kalat review by:  Arie Nugraha¹, Siti Hamidah¹, Nurul Andarini¹, Arfan Awal¹ ¹Universitas Alazhar Indonesia BAB II modul 2.1 Neuron dan Sistem Saraf Anatomi Neuron dan Glia Sistem saraf tersusun atas dua tipe sel yaitu neuron dan glia. Neuron menerima rangsangan atau impuls dan meneruskannya ke sel lainnya. menurut R.W Williams pada tahun 1988, neuron yang terdapat pada otak orang dewasa mencapai 100 miliar banyaknya. penghitungan jumlah yang sangat akurat sangat memakan waktu dan adanya perbedaan pada setiap individu. Struktur Neuron Neuron memiliki sebuah nukleus, sebuah membran, mitokondria, ribosom, dan organel lain yang umum ditemukan pada sel hewan. Neuron yang berukuran lebih besar terdiri atas komponen dendrit, sebua soma (badan sel) sebuah akson, dan ujung pra-sinamptik (neuron2 terkecil tidak memiliki akson dan beberapa tidak memiliki dendrit yang terl