Skip to main content

BAB 7: Sistem Sensorik Lainnya

Sistem Sensorik Lainnya
sumber: Biopsikologi Jilid 1 edisi 9 | J.W. Kalat

review by:
 Arie Nugraha¹, Siti Hamidah¹, Nurul Andarini¹, Arfan Awal¹
¹Universitas Alazhar Indonesia


Modul 7.1Pendengaran




Jika sebuah pohon roboh ditengah hutan tanpa didengar siapapun, apakah robohnya pohon tersebut menimbulkan suara? jawabannya tergantung dari apa yang kita maksud dengan "suara". jika kita mendefinisikan suara hanya sebagai getaran, maka pohon yang roboh menimbulkan suara. akan tetapi, pada umumnya kita mendefinisikan suara sebagai bentuk fenomena psikologi, yaitu getaran yang didengar oleh sebagian organisme.

Penderangan Dan Persepsi
A.   Apa itu persepsi pendengaran?
Persepsi pendengaran adalah kemampuan untuk memahami dan memahami suara, biasanya dengan organ tertentu, seperti telinga manusia. Suara ada dalam bentuk getaran yang bergerak melalui udara atau melalui zat lainnya. Telinga mendeteksi getaran tersebut dan mengubahnya menjadi impuls saraf, yang kemudian dikirim ke otak di mana mereka dapat ditafsirkan. Ketulian menggambarkan kondisi di mana individu tidak memiliki persepsi pendengaran; orang tunarungu tidak mampu memahami atau menafsirkan suara. Hewan yang berbeda dapat merasakan suara yang berbeda; anjing, misalnya, mampu memahami suara yang sangat bernada tinggi yang tidak dapat dirasakan manusia.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi persepsi pendengaran di luar sekadar mendengar suara. Otak sebagian besar bertanggung jawab atas banyak proses yang bisa mengubah suara masuk menjadi sesuatu yang berguna dan mudah dipahami. Diskriminasi pendengaran adalah proses dimana seseorang dapat mencatat perbedaan antara suara, ini sangat penting untuk bahasa karena kata-kata yang diucapkan dipahami berdasarkan suara yang berbeda. Diskriminasi antara latar depan dan latar belakang juga merupakan bagian penting dari diskriminasi pendengaran. Penting untuk dapat berfokus pada suara penting dan mengabaikan suara yang tidak relevan dan tidak penting sehingga orang tidak terbebani oleh sejumlah besar kebisingan.
Sintesis auditori adalah proses lain yang sangat penting bagi pemahaman bahasa. Ini menggambarkan proses dimana otak menggabungkan suara yang berbeda ke dalam unit yang dapat dimengerti, mirip dengan cara huruf digabungkan menjadi kata-kata dan kata-kata menjadi kalimat. Sekuensing auditori adalah proses yang berhubungan erat dengan memori dan persepsi pendengaran. Ini menggambarkan kemampuan untuk memahami dan mengingat urutan suara tertentu yang terjadi.
Individu yang memiliki masalah pendengaran mungkin mengalami kesulitan mendengar suara yang tenang atau nada yang ekstrem. Mereka mungkin juga memiliki masalah dengan proses di atas yang penting untuk memahami suara. Masalah dengan persepsi pendengaran bisa ada sejak lahir, atau bisa juga disebabkan oleh luka pada otak atau telinga. Mereka umumnya mudah dideteksi, satu dengan masalah pendengaran entah tidak bisa mendengar dengan baik atau tidak dapat memahami suara yang dia dengar.

Beberapa anak menderita kehilangan persepsi pendengaran sejak lahir. Ada banyak cara untuk mendeteksi gangguan pendengaran pada anak. Seringkali, mereka tidak mengerti atau menanggapi sinyal pendengaran atau perintah. Mereka meminta petunjuk untuk diulang, sering beberapa kali. Dalam banyak kasus, mereka melihat apa yang dilakukan orang lain sebelum mengambil tindakan mereka sendiri.


Suara dan Telinga

Gelombang suara adalah kompresi periodik medium. seperti: udara, air, dan lain sebagainya. ketika sebuah pohon roboh, hal tersebut menyebabkan pohon dan tanah bergetar sehingga menghasilkan gelombang suara di udara yang di tangkap oleh kedua telinga kita.


Telinga adalah Organ tubuh manusia yang berfungsi sebagai indra pendengaran. Telinga merupakan organ yang berperan terhadap pendengaran kita akan suara atau bunyi, hal ini dapat terjadi karena telinga memiliki reseptor khusus yang berfungsi untuk mengenali getaran suara.

Bagian telinga
Secara garis besar telinga di bagi menjadi tiga bagian yaitu :
-         Telinga bagian luar
-          Telinga bagian tengah
-          Telinga bagian dalam

Struktur telinga
Telinga bagian luar :
-          Daun telinga
-          Saluran luar
-          Membran timpani(gendang telinga)
Telinga bagian tengah :
-          Saluran Eustachio
-          Jendela oval dan bulat
-          Tiga tulang pendengaran (tulang martil, tulang landasan, tulang sanggurdi)
Telinga bagian dalam :
Pada telinga bagian dalam terdapat labirin tulang dan labirin membran. Labirin membran terbagi menjadi 5 bagian utama, yaitu :
-          Tiga saluran 1/2 lingkaran
-          Ampula
-          Utrikulus
-          Sakulus
-          Koklea (rumah siput)
Koklea tersusun atas 3 saluran sejajar :
-          Saluran vestibulum
-          Saluran tengah
-          Saluran timpani
Pada koklea juga terdapat saluran yang dipisahkan oleh membran. Membran yang memisahkan tersebut adalah membran reissner dan membran basiler.

Sistem kerja telinga
1. Suara ditangkap daun telinga dan diarahkan melalui saluran telinga
2. Getaran suara ditangkap gendang telinga dan diteruskan ke telinga tengah
3. Getaran diteruskan oleh tulang – tulang sanggurdi ke jendela rumah siput
4. Rumah siput menghantarkan getaran melalui cairan yang memenuhi rumah siput sehingga dapat ditangkap oleh sel – sel saraf rambut getar dalam rumah siput
5. Sel – sel saraf rambut getar di rumah siput menghantarkan sinyal listrik akibat getarannya ke saraf pendengaran
6. Saraf pendengaran menghantarkan sinyal listrik ke otak
7. Otak menerjemahkan sinyal listrik sebagai sensasi bunyi



Dimensi Fisik dan Psikologi Suara

Tiap gelombang suara memiliki amplitudo dan frekuensi yang berbeda. amplitudo adalah intensitas suara. kompresi udara dengan intensitas tinggi menghasilkan gelombang suara dengan amplitudo yang besar. kenyaringan (loudness) adalah persepsi intensitas yang berkaitan dengan amplitudo. tetapi keduanya adalah hal yang berbeda. ketika amplitudo meningkat dua kali lipat, maka kenyaringannya meningkat, tetapi tidak dua kali lipat. frekuensi suara adalah jumlah kompresi per detik, di ukur dengan Hertz(Hz,siklus per detik). tinggi nada (pitch) adalah persepsi yang berkaitan erat dengan frekuensi. oleh karena itu, semakin tinggi frekuensi suatu suara, maka semakin tinggi pula tinggi nadanya. sebagian besar manusia dewasa dapat mendengar getaran udara mulai dari frekuensi 15 Hz hingga sekitar kurang dari 2000 Hz. anak kecil dapat mendengar suara dengan frekuensi lebih tinggi daripada orang dewasa, karena kemampuan memprediksikan suara frekuensi tinggi menurun seiring pertambahan umur serta paparan terhadap bunyi nyaring.

Struktur Telinga
Ahli anatomi membagi telinga menjadi 3 bagian, yaitu: telinga luar, tengah, dan dalam.

Teori Frekuensi dan Teori Tempat
Berdasarkan teori frekuensi, membran basilar bergetar secara sinkron dengan suara yang menyebabkan saraf auditori menghasilkan potensial aksi pada frekuensi yang sama. berdasarkan teori tempat, membran basilar bekerja layaknya dewai-dewai piano, di mana setiap area pada membran telah teradaptasi untuk frekuensi tertentu dan bergetar bila frekuensi tersebut muncul . teori yang ada saat ini merupakan gabungan dari teori frekuensi dan teori tempat. sesuai dengan teori frekuensi, membran basilar memang bergetar secara sinkron dengan suara berfrekuensi rendah (sekitar 100 Hz - lebih besar dari dari satu oktaf di bawah tangga nada C tengah yang berfrekuensi 264 Hz) dan untuk tiap satu gelombang, akson saraf auditori akan menghasilkan satu potensial aksi.




Modul 7.2Indra Mekanik




Coba letakkan tangan anda pada permukaan radio atau perangkat stereo yang sedang beroperasi. anda akan merasakan getaran yang sama dengan apa yang anda dengarkan. jika anda telah cukup berlatih mengenali getaran tersebut, dapatkah anda belajar "mendengar" getaran yang kita rasakan pada jemari kita? jawabannya: tidak, karena getaran tersebut tetap hanya menjadi getaran. jika satu spesies hewan tak bertelinga memiliki waktu yang cukup untuk berevolusi, mungkinkah detektor getaran berubah menjadi detektor suara. jawabannya: ya, bahkan itulah cara telinga kita berevolusi.



Sensasi Vestibula

Cobalah anda baca halaman ini sambil menggerakkan kepala ke atas dan ke bawah, serta ke depan dan ke belakang. anda akan menyadari bahwa anda dapat tetap membaca tulisan di halaman ini dengan mudah. sekarang coba gerakkan buku ke atas dan ke bawah, serta ke depan dan ke belakang sementara kepala anda tetap diam. tiba-tiba anda tidak dapat membaca tulisan tersebut sama sekali. mengapa?

Cara-cara Meredakan Nyeri

Mekanisme opiod, yaitu sistem yang merespons obat-obatan opiate dan senyawa kimia yang menyerupainya. berdasarkan teori kendali gerbang nyeri, neuron pada sumsum tulang belakang yang menerima informasi dari reseptor nyeri juga menerima input dari reseptor sentuhan dan dari akson yang cabangnya turun dari otak. morfin tidak menghalangi nyeri menyakitkan yang diakibatkan oleh pisau bedah, anestesi umumlah yang dapat melakukannya. morfin menghalangi nyeri yang lebih lambat dan terpendam yang tetap terasa setelah pembedahan. pendekatan lain yang digunakan untuk meredakan nyeri adalah memanfaatkan kapsaisin. telah disebutkan sebelumnya bahwa kapsaisin dapat menghasilkan sensasi terbakar atau menyakitkan dengan cara melepaskan substansi P. kapsaisin menyebabkan neuron melepaskan substansi P lebih cepat daripada pembentukannya kembali, sehingga kemampuan neuron tersebut menghantarkan informasi nyeri menurun. apakah plasebo dan hipnotis meredakan nyeri dengan cara meningkatkan relaksasi? jawabannya tidak. plasebo bekerja hanya dengan menghasilkan relaksasi, maka relaksasi tersebut seharusnya mempengaruhi keempat organ tersebut bukan hanya organ yang diberikan plasebo. mekanisme pengaruh plasebo terhadap nyeri masih belum dipahami.


Modul 7.3

Indra Kimiawi


Mulut adalah, salah satu organ pencernaan yang pertama kali bekerja melakukan pencernaan makanan. Di dalam mulut, makanan akan dicerna secara sadar menjadi bagian yang lebih kecil. Bagian yang terdapat di dalam organ mulut salah satunya adalah lidah, Di dalam mulut terjadi proses pencernaan kimiawi sebagai berikut:

     Proses kimiawi
    Proses pencernaan kimiawi di dalam mulut dilakukan oleh enzim ludah. Ludah dikeluarkan oleh kelenjar
      ludah yang berfungsi untuk membantu pencernaan makanan.

Selain itu juga lidah mempunyai Proses Mekanisme pengecapan, yaitu:
Ø  Pengecapan Merupakan hasil stimulus ujung saraf tertentu.
Ø  Pada manusia, Ujung saraf pengecapan berlokasi di kuncup pengecapan lidah
Ø  Di dalam satu papilla terdapat banyak kuncup pengecapan atau tasted bud, yaitu suatu bangunan terbentuk bundar yang terdiri dari 2 jenis sel, yaitu sel penyokong dan sel pengecap sebagai reseptor
Ø  Setiap sel pengecap mempunyai tonjolan seperti rambut yang menonjol keluar Tasted bud melalui  Tasted pore
Ø  Dan demikian zat zat kimia yang terlarut dalam cairan ludah akan mengadakan kontak dan merangsang sel-sel kemudian timbul lah impuls yang menjalar ke syaraf.
Makanan yang di kunyah bersama air liur memasuki kuncup pengecap melalui pori-pori bagian atas, di dalam makanan akan merangsang ujung saraf yang mempunyai rambut atau bisa di sebut atau bisa di sebut Gustatory Hair. Dari ujung tersebut pesan akan di bawah ke otak, Kemudian di interprestasi dan sebagai hasilnya kita dapat mengecap makanan yang masuk ke dalam mulut kita.

Cita Rasa

Cita rasa merujuk pada stimulasi bintil pengecap, reseptor yang ada pada lidah. ketika kita membicarakan tentang cita rasa m,akanan, umumnya yang kita maksud adalah rasa makanan yang merupakan kombinasi pengecap dan penciuman.


Reseptor Cita Rasa

Reseptor cita rasa mamalia berada di dalam bintil pengecap yang terletak di papila(papillae), suatu struktur yang ada di permukaan lidah.


Berapakah Jumlah Reseptor Cita Rasa?

Masyarakat barat awalnya telah mendeskripsikan beberapa cita rasa "utama" yaitu: manis, asam, asin, pahit.



















Comments

Popular posts from this blog

BAB 2: Neuron dan Impuls Saraf

Neuron dan Impuls Saraf sumber: BioPsikologi Jilid 1 edisi 9 | J. W. Kalat review by:  Arie Nugraha¹, Siti Hamidah¹, Nurul Andarini¹, Arfan Awal¹ ¹Universitas Alazhar Indonesia BAB II modul 2.1 Neuron dan Sistem Saraf Anatomi Neuron dan Glia Sistem saraf tersusun atas dua tipe sel yaitu neuron dan glia. Neuron menerima rangsangan atau impuls dan meneruskannya ke sel lainnya. menurut R.W Williams pada tahun 1988, neuron yang terdapat pada otak orang dewasa mencapai 100 miliar banyaknya. penghitungan jumlah yang sangat akurat sangat memakan waktu dan adanya perbedaan pada setiap individu. Struktur Neuron Neuron memiliki sebuah nukleus, sebuah membran, mitokondria, ribosom, dan organel lain yang umum ditemukan pada sel hewan. Neuron yang berukuran lebih besar terdiri atas komponen dendrit, sebua soma (badan sel) sebuah akson, dan ujung pra-sinamptik (neuron2 terkecil tidak memiliki akson dan beberapa tidak memiliki dendrit yang terl

BAB 6: Penglihatan

Pengelihatan sumber: Biopsikologi Jilid 1 edisi 9 | J.W. Kalat review by:  Arie Nugraha¹, Siti Hamidah¹, Nurul Andarini¹, Arfan Awal¹ ¹Universitas Alazhar Indonesia BAB VI modul 6.1 Pengodean Visual dan Reseptor Retina       Organon Visus, atau organ penglihatan, yang sering disebut mata adalah satu-satunya organ yang ada dalam tubuh manusia yang berguna untuk melihat setiap objek yang ada di lingkungan. dalam mata sendiri, ada beberapa komponen komponen yang membuat mata bekerja sebagaimana mestinya. komponen tersebut akan kita bahas pada post kali ini. bagian mata A.    Bola Mata ·         Bola mata berbentuk bulat dengan panjang maksimal 24mm ·      Bola mata di bagian depan (kornea) mempunyai kelengkungan yang lebih tajam sehingga terdapat bentuk dengan dua lengkungan yang lebih tajam sehingga terdapat bentuk dengan dua kelengkungan yang berbeda 1.      Bola Mata Dibungukus 3 Lapis Jaringan ·         Sklera ·         Uvea ·